5 Maret 2024 9:17 am

Menarik Disimak, Begini Cara Mengembangkan Diri Menurut Al-Qur’an

Menarik Disimak, Begini Cara Mengembangkan Diri Menurut Al-Qur’an
Momentum awal tahun menjadi hal penting bagi banyak orang. Penting, karena awal tahun dianggap sebagai fase untuk kembali melakukan pengembangan diri (self improvement). Kualitas diri, capaian, dan prestasi harus lebih baik daripada tahun sebelumnya. Bener gak?? Buktinya banyak orang seliweran di medsos menulis di etalase apa saja yang harus dicapai di tahun ini.

Nah, Islam melalui petunjuk Al-Qur’an juga menganjurkan untuk mengembangkan diri. Hal ini dapat kita lihat pada Surah Al-Hasyr ayat 18.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Ayat di atas memerintahkan tiap orang beriman untuk bertakwa kepada Allah Swt. Takwa dalam pengertian yang sudah masyhur ialah mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi dari segala hal yang Dia larang.

Setelah perintah bertakwa, penggalan berikutnya memerintahkan untuk memperhatikan apa yang diperbuat untuk hari esok. At-Thabari dalam tafsirnya Jami’ Al-Bayan, kata esok atau ghad ditafsirkan sebagai hari kiamat. Hal tersebut dikarenakan Allah menjadikan seluruh kehidupan dunia yang dilalui umat manusia hanya berlangsung satu hari. Sedangkan, hari esok adalah kehidupan akhirat. Tidak lain, agar manusia terus mempersiapkan diri mereka.

Pengembangan Diri dengan Takwa
Jika kita amati ayat tersebut, dapat kita ketahui bahwa takwa menjadi modal penting bagi seseorang dalam mengembangkan diri. Loh kok bisa? Melalui takwa, tiap orang akan berkomitmen untuk menjauhi kemaksiatan dan konsisten mengerjakan ketaatan. Tak mengherankan jika berulang kali khatib melontarkan wasiat tersebut tiap kali khutbah.

Manusia dibekali dengan dua potensi, yakni potensi berbuat baik dan potensi berbuat lalim. Takwa membuat seseorang mendayagunakan potensinya ke arah kebaikan dan meminimalisir potensi timbulnya kejahatan. Disinilah peranan takwa, mengarahkan manusia kepada hal-hal yang diridhai Allah dan menjauhi dari apa yang dimurkai-Nya. Mengembangkan potensi untuk terus konsisten dalam jalan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Melalui takwa, secara otomatis menjadikan seseorang berkarakter visioner. Ia akan selalu mencari cara untuk menciptakan masa depan yang penuh cerah dan bahagia bagi dirinya. Tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Perintah untuk melihat dan memperhatikan hari esok juga mengisyaratkan tiap orang untuk menjadi sosok yang produktif. Menjadi manusia yang mawas diri dan selalu berhati-hati dalam berbuat. Berani mengatakan tidak untuk sesuatu yang dinilai non-produktif dan kurang bermakna. Selalu mengevaluasi diri atas apa yang dilakukan.

Kembali lagi ke ayat tersebut, penggalan berikutnya perintah bertakwa kembali terulang setelah perintah untuk mengembangkan diri. Ini berfungsi penegasan bahwa takwa bukanlah hal yang sepele, melainkan sebuah modal besar yang menentukan nasib seseorang di kemudian hari.

Al-Mawardi dalam tafsinya An-Nukat wa Al-‘Uyun menambahkan bahwa diulangnya perintah takwa menunjukkan antar keduanya memiliki perbedaan makna. Takwa yang pertama sebagai perintah bertaubat dari dosa yang pernah diperbuat, sedangkan yang kedua sebagai perintah menjauhkan diri dari maksiat di masa mendatang. Bisa juga takwa yang pertama untuk hari esok sedangkan yang kedua berarti takwa di waktu sekarang. Sampai di sini, dapat kita tarik kesimpulan ya bahwa pengembangan diri tidak hanya urusan dunia tapi juga kehidupan setelah dunia atau akhirat. Semua itu bisa dicapai dengan jalan takwa. Dengan takwa, mampu mengantarkan seseorang berbenah diri, melihat apa saja yang kurang, dan kemudian mengoptimalkan peluang di masa mendatang.

Mari bersama kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dalam menyongsong hari esok yang lebih baik dan bahagia.
Blog Post Lainnya
Social Media
Alamat
+62 895-1794-6814
prayogorizki44@gmail.com
Alamat Yayasan : Jl. Kedondong No. 20. Perum Harapan Baru 1, Kotabaru, Bekasi Barat.
Alamat Institute: Jl. Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur
Antassalam Institute @ 2023
-