5 Maret 2024 9:31 am

Tujuan Manusia Hidup di Dunia

Tujuan Manusia Hidup di Dunia
Oleh : Yusril Syafi’i

Ketika kita bertanya, sesungguhnya kita hidup di dunia ini untuk apa? Jawabannya ada dalam Al-Qur’an, bahwa Allah menciptakan manusia bukanlah tanpa tujuan akan tetapi dengan tujuan dan hikmah. Allah berfirman:
اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

Penjelasan Ayat
Ayat di atas menunjukkan bahwa kita, umat manusia, diciptakan di dunia ini bukan hanya untuk sekedar bermain dan bersenang-senang saja, akan tetapi manusia hidup memiliki tujuan lebih besar yang harus mereka jalani dan mereka capai sebelum kembali kepada Allah. Adapun tujuan pokok kita di ciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah -subhaanahu wa ta’ala- dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Dasar di ciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Mereka diciptakan bukanlah hanya untuk diam tinggal di dunia, hanya untuk makan dan minum, ataupun bermain-main dan bersenang-senang saja layaknya binatang. Akan tetapi mereka di ciptakan untuk tujuan yang agung yaitu beridah kepada Allah -subhaanahu wa ta’ala- . Begitu pula dengan makhluk Allah yang lainnya, bahwa semua yang Allah ciptakan baik di langit maupun di bumi semuanya bertasbih kepada Allah, dan perbuatan tasbih adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah. Allah berfirman:

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan.” (QS. An-Nur: 41)
Adapun makna ibadah adalah segala sesuatu yang Allah cintai dan yang mendatangkan ridho-Nya, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan, yang zahir maupun batin.

Hikmah QS. Adz-Dzariyat ayat 56:

Sesungguhnya jin dan manusia mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah. Dan barangsiapa yang tidak menyembah Allah atau menyekutukannya dengan selain-Nya, maka sesungguhnya dia telah mengabaikan tujuan utama ia di ciptakan. Celaan dan penghinaan bagi siapa saja yang semasa hidupnya tidak beridah kepada Allah karena Allah menciptakan mereka tidak lain untuk beridabah kepada-Nya, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak beribadah kepada Allah dan cenderung meninggalkan dan menyekutukannya.

Perintah untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun. Tidak sah nya mewakilkan ibadah untuk ditunaikan oleh orang lain, seperti mewakilkan shalat, puasa, dan yang lainnya. Karna ibadah adalah kewajiban bagi setiap individu maka tidak bisa di wakilkan (kecuali mewakilkan ibadah haji bagi yang tidak mampu, baik karena sakit ataupun dikarenakan sudah meninggal)

Dari sini kita faham bahwa Allah menciptakan kita hidup di dunia ini tujuannya adalah supaya kita beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita semua taufiq dan hidayahnya sehingga kita bisa istiqomah beribadah kepada-Nya dan selamat dunia akhirat. Aamiin. ­

Wallahu A’lam
Penyunting : Diki Ramadhan
Referensi: (1) Tafsir Sam’ani. Jilid.3, Hal. 494 (2) Tafsir Ibnu Utsaimin, Surah Al-Hujurat – Al-Hadid, Hal. 167-168 (3) Madariju As-salikin, Ibnul Qoyyim. (Jilid.1, Hal. 119-121) (4) Tafsir Ibnu Utsaimin, Surah Ali ‘Imran. (Jilid.1, Hal.182) (5) Syarh Riyadhusshalihin, Ibnu Utsaimin. (Jilid.5, Hal.398) (6) Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah. (Jilid.8, Hal.41) (7) Jami’ Al-Masail, Ibnu Taimiyah. (Jilid.6, Hal. 236) (8) Tafsir Adhwaul Bayan, Imam Syinqithi. (Jilid.3, Hal.230)
Blog Post Lainnya
Social Media
Alamat
+62 895-1794-6814
prayogorizki44@gmail.com
Alamat Yayasan : Jl. Kedondong No. 20. Perum Harapan Baru 1, Kotabaru, Bekasi Barat.
Alamat Institute: Jl. Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur
Antassalam Institute @ 2023
-